Welcome To My Blog AYU YULISTIATI - See more at: http://www.Ayuyulistiati@blogspot.com - Ayu.yulistiati@yahoo.com - Terima Kasih Sudah Berkunjung di Blog Me ^_^

TEMPE MAKANAN KHAS INDONESIA YANG MENDUNIA

Posted by : PuppyMoon di 18.25

Tempe adalah ikon makanan tradisional asli Indonesia. Kegemaran orang Indonesia untuk mengkonsumsinya pun menegaskan statusnya sebagai makanan rakyat. Selain harganya yang relatif murah, rasanya pun konon tak kalah enak dibanding burger ala Amerika atau pizza ala Italia.Lebih dari itu, tempe digemari karena kandungan gizinya yang sangat tinggi. Tak mengherankan jika tempe kini menjadi salah satu kudapan favorit warga dunia.

Namun siapa sangka jika status popularitas tempe di dunia saat ini bukan karena usaha bangsa Indonesia untuk mempromosikan ragam makanan yang murah, sarat nutrisi, dan menyehatkan seperti yang terdapat dalam tempe. Tempe jadi komoditas global karena negeri Belanda.Tersebutlah ahli mikrobiologi dan kimia Belanda, Prinsen Geerling, yang berhasil mengidentifikasi kandungan kapang dalam tempe.

Sebagai warga dari negeri yang sadar betul akan kandungan nutrisi dalam pangan, keberlanjutan lingkungan dalam eksploitasi bahan makanan, dan kreatifitas pengolahan, Prinsen Geerling membuat tempe bukan hanya dipandang sebagai alternatif makanan bergizi tinggi di Eropa namun menyulapnya menjadi komoditas yang memiliki nilai jual.
Prinsen Geerling mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk mengidentifikasi proses peragian kedelai yang menurutnya tidak lazim di negeri jajahan, Hindia Belanda ketika itu. Keheranannya menjadi beralasan karena ia beranggapan bahwa proses fermentasi lazimnya ditemui pada minuman seperti anggur dan yoghurt.Ketekunannya membuahkan hasil dengan diketahuinya keluarga jejamuran yang terdapat dalam tempe merupakan mikrobia “baik” yang berpeluang memperkaya alternatif dalam mikrobiologi pangan.
Tak tanggung-tanggung. Setelah invensi dari Geerling dipublikasikan dan diperkuat oleh riset J.J Ochse, industri tempe di Belanda menjadi berkembang pesat, salah satunya Soya Bean Company. Saat ini tercatat bahwa ada 18 industri tempeyang tersebar di Eropa serta puluhan pabrik tempe lain di dataran AmerikaSerikat.Mengukuhkan statusnya sebagai panganan yang digemari oleh masyarakat dunia.

Kasus tempe adalah salah satu contoh kecil bahwa Belanda adalah pionir dari paradigma pengolahan industri makanan yang kreatif, kaya nutrisi, ramah lingkungan, dan ditunjang oleh teknologi modern. Pengolahan kedelai hingga menjadi tempe tentu semua orang paham bahwa tidak memerlukan bahan kimia apapun, penelitian akhir-akhir ini bahkan menunjukkan bahwa tempe menjadi sumber anti oksidan yang baik. Proses yang membuat orang-orang Eropa khususnya menggemari tempe.

Kesuksesan pemasaran tempe menjadi dagangan global oleh negeri Belanda memperkuat status Belanda sebagai negeri yang paham betul bahwa makanan menjadi faktor penting yang menunjang kualitas sumber daya manusianya. Keju dan pancake adalah contoh lain bagaimana negeri Belanda sadar betul akan kandungan bahan makanan dan pengolahan yang ramah lingkungan akan menghasilkan produk kelas dunia. Sama halnya seperti tempe.

Tidak seperti makanan kedelai tradisional lain yang biasanya berasal dari Cina atau Jepang, Tempe berasal dari Indonesia. Tidak jelas kapan pembuatan tempe dimulai. Namun demikian, makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip Serat Centini dengan seting Jawa abad ke-16 (Serat Centhini sendiri ditulis pada awal abad ke-19) telah ditemukan kata “tempe”, misalnya dengan penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan santan) dan kadhele tempe srundengan.

Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Secara umum, tempe berwarna putih karena pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas. Berbeda dengan tahu, tempe terasa agak masam.
Tempe tersedia di pasar tradisional maupun modern, dengan berbagai bentuk, ada yang kotak, persegi panjang, segitiga, dan tabung. Tempe biasanya dibungkus daun pisang atau plastik. Umumnya tempe itu berbahan baku kedelai. Tapi, ada juga tempe berbahan baku koro, kacang hijau, dan biji karet. Tempe seperti itu jarang kita jumpai karena mahal dan terbatas bahan bakunya. Tempe kedelai terbagi menjadi dua: tempe kedelai transgenik (impor) dan nontransgenik (lokal). Tempe transgenik cirinya: ukuran biji lebih besar, kulitnya mengilap, merupakan hasil rekayasa genetika agar tahan hama, dan produktivitasnya tinggi. Sedangkan tempe nontransgenik cirinya: ukuran biji lebih kecil, kulitnya kurang mengilap, rasanya lebih gurih, bukan rekayasa genetika. Tempe yang beredar di pasaran umumnya berbahan kedelai transgenik karena ukuran kedelai yang besar memengaruhi pembuatan tempe lebih irit dibanding kedelai lokal.

Manfaatnya
Selain mudah didapat, harga tempe relatif murah. Harga yang relatif murah itu berbanding terbalik dengan kandungan dan manfaatnya yang banyak. Sebagai contoh, tempe kaya serat dan mengandung protein tinggi serta zat antibakteri penyebab diare sehingga bermanfaat untuk mengatasi diare. Tempe cocok bagi mereka yang sering marah-marah sehingga tekanan darah jadi tinggi karena tempe mengandung zat besi, flafoid yang bersifat antioksidan, yang dapat menurunkan tekanan darah. Tempe juga membantu menanggulangi anemia karena mengandung zat besi (Fe), seng (Zn), tembaga (Cu), protein, asam folat, dan vitamin B12 yang enggak dimiliki makanan nabati lain. Asam lemak jenuh ganda pada tempe juga dapat menurunkan kadar kolesterol. Selain itu, dengan mengkonsumsi tempe dapat mencegah osteoporosis, karena tempe mengandung kalsium. Untuk melawan radikal bebas, tempe mengandung superoksida destumase, yang bisa mencegah penyakit degeneratif seperti jantung koroner, kanker, dan diabetes melitus. Tempe juga berfungsi sebagai antibiotika yang dapat mencegah dan menyembuhkan infeksi. Kandungan antioksidan dalam tempe dapat mencegah penuaan dan penyakit degeneratif.
Olahan Tempe
Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia. Oleh karena itu, zat tempe lebih mudah dicerna tubuh. Jadi tempe boleh dikonsumsi siapa pun, yang penting bisa mengolahnya. Tempe dapat diolah menjadi tempe keripik, tempe mendoan, tempe bacem, sambal tempe penyet, steak tempe, jadah tempe, semur tempe, aneka oseng-oseng tempe, maupun sayur kuah. Hingga busuk pun tempe masih bisa dimanfaatkan, yakni sebagai bumbu penyedap. Contohnya sayur lodeh yang umum di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Yogya, tempe mendoan menjadi makanan favorit kalangan muda yang sering mangkal di angkringan. Biasanya diiringi cabe agar lebih sedap. Kita patut bangga dan berterima kasih kepada nenek moyang. Mereka telah menemukan tempe yang kandungan gizinya tak kalah dengan berbagai makanan berlabel luar negeri.

Konsumsi Dunia
Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging. Akibatnya sekarang tempe diproduksi di banyak tempat di dunia, tidak hanya di Indonesia. Tempe mulai dikenal di Eropa melalui orang-orang Belanda. Perusahaan-perusahaan tempe yang pertama di Eropa dimulai di Belanda oleh para imigran dari Indonesia. Sementara itu, tempe populer di AS setelah pertama kali dibuat di sana pada tahun 1958 oleh Yap Bwee Hwa, orang Indonesia yang pertama kali melakukan penelitian ilmiah mengenai tempe. Di Jepang, tempe diteliti sejak tahun 1926, tetapi baru mulai diproduksi secara komersial sekitar tahun 1983. Pada tahun 1984 sudah tercatat 18 perusahaan tempe di Eropa, 53 di AS, dan 8 di Jepang. Di beberapa negara lain, seperti Cina, India, Taiwan, Sri Lanka, Kanada, Australia, Amerika Latin, dan Afrika, tempe sudah mulai dikenal di kalangan terbatas. Berbagai penelitian dilakukan di sejumlah negara, seperti Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat. Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkan galur (strain) unggul Rhizopus untuk menghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau memperbaiki kandungan gizi tempe. Beberapa pihak mengkhawatirkan kegiatan ini dapat mengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karena galur-galur ragi tempe unggul dapat didaftarkan hak patennya sehingga penggunaannya dilindungi undang-undang (memerlukan lisensi dari pemegang hak paten).



0 komentar:

Posting Komentar