Pelanggaran Kode
Etik
CERPEN KE EMPAT
Hal ini tentu membuat saya tidak
tinggal diam saja karna perusahaan yang saya jalani ini benar-benar berada
dalam posisi kritis. Saya mencoba turun langsung untuk mengecek beberapa berkas
yang telah tersimpan dalam dokumen saya untuk membandingkan laporan keuangan
sebelumnya dengan laporan keuangan yang baru saja saya dapatkan.
Saya mendapatkan titik ganjil yang
bermula pada penjualan bulan januari yang mungkin dapat membingungkan saya,
disitu tertera bahwa penjualan batu makadam atau tagihan rekapitulasi
pengiriman material makadam sebanyak 378 RIT X @430.000 = 160.410.000 yang seharusnya dari perkalian
tersebut harusnya jumlah total yang seharusnya perusahaan dapatkan dari hasil
penjualan batu makadam adalah sebesar 166.410.000 yang berarti perusahaan telah
kehilangan sejumlah dana sebesar 6.000.000 rupiah dari hasil penjualan
tersebut.
Lalu kemana uang 6.000.000 lagi
yang seharusnya diterima perusahaan? Ketidakberesan yang telah dilaporkan dalam
laporan keuangan ini membuat saya terus mencari letak kesalahan dalam penyajian
laporan keuangan. Belum cukup sampai disitu saya telah menemukan keganjalan
lainnya yaitu dengan menemukan beberapa harga perunit dari hasil penjualan itu ternyata
berbeda beda dan seterusnya sampai akhirnya begitu selanjutnya dari tahun
ketahun ternyata adanya ketidakberesan dalam penyajian laporan keuangan.
Saya akui mungkin memang kesalahan
saya yang tidak secara detail memeriksa dari hasil laporan keuangan perusahaan
karena saya pikir hasil laporan keuangan tersebut sudah benar tapi ternyata
hasil laporan keuangan tersebut telah dimanipulasi keuangannya.
Hal ini baru ketahuan setelah
beberapa tahun setelahnya karna melihat dari siklus keuangan yang terus menerus
menurun akibatnya perusahaan telah mengalami kerugian sebesar 2 miliar. Sayapun
mencoba melaporkan kasus ini dan saat itu pula setelah ditindak lanjutin bahwa
ternyata banyak karyawan saya yang telah menikmati hasil pnggelapan dana
perusahaan termasuk salah satunya staff keuangan yang memanipulasi laporan
keuangan tersebut serta staff penjualan yang ikut terseret pula dalam kasus ini
karena telah terbukti melakukan kerja sama dengan staff keuangan dan karyawan
lainnya.
Kasus ini pun ditutup dan tersangka
pun dihukum sesuai dengan perbuatan yang telah mereka lakukan, entah atas dasar
apa mereka berani melakukan hal tidak terpuji ini namun hal tersebut membuat
saya merasa kesal apapun itu karna sekarang perusahaan yang saya kelola menjadi
sangat terkenal di kalangan masyarakat akibat dari kasus penggelapan dana ini. Belum
lagi beberapa para pelanggan saya yang ikut berkurang setelah adanya kejadian
atau insiden ini.
Namun saya yakin dengan begini saya
dapat belajar bagaimana cara memanage sistem akuntansi secara benar untuk
perusahaan yang saya kelola dan cara memilih karyawan yang baik dan jujur serta
cara mengatasi masalah yang kemungkinan perusahaan dapati dengan cara yang
tidak terlalu gegabah.
0 komentar:
Posting Komentar