Welcome To My Blog AYU YULISTIATI - See more at: http://www.Ayuyulistiati@blogspot.com - Ayu.yulistiati@yahoo.com - Terima Kasih Sudah Berkunjung di Blog Me ^_^

tugas tulisan

Posted by : PuppyMoon di 07.16



Aku dan Orang-orang Sekitarku
Assalamualaikum, (Jawab dulu baru lanjut baca lagi yah)  
”Dunia saya bisa dikatakan bukanlah dunia mereka” Tak salah memang akan apa yang menjadi alasan mereka dan akupun mengerti akan hal itu. Harusnya jika ada kata memulai maka harus berani untuk mempertahankan, namun pada kenyataannya adalah saya kerap bertemu dengan orang-orang yang sangat pandai berkelit jika sudah tertangkap basah atau mungkin saat menyepelehkan sesuatu walaupun itu dalam hal kecil sampai hal yang cukup besar (menurut saya).  Bukan bermaksud untuk menghakimi, namun setidaknya jika ada kata penyesalan di dalam diri mereka tentu tak akan menjadi sebuah masalah bagi saya atau siapapun di dunia ini, toh apa susahnya untuk belajar dari sebuah kesalahan??
Mungkin saya yang salah terlalu mentolerir setiap orang yang masuk dalam kehidupan saya, kemudian secara tidak sadar mereka mengacak-ngacak apa yang sudah saya bangun dengan susah payah. Datang, lalu berani masuk ke kehidupan saya tapi untuk menghargai saya saja berberat hati. Memang sih saya mungkin hanya diam lalu tersenyum atau bahkan malah  tertawa tapi hati manusia itu siapa yang tahu?? “Diam bukan berarti dia bisu”. Diam bisa di artikan dalam hal yang lain : diam untuk mengakhiri sebuah masalah atau diam karena terlalu malas untuk menanggapi hal yang mungkin bisa di katakan tak begitu penting.

Bagi yang tak mengerti maksud dan tujuan saya pasti hanya bisa menerka-nerka atau mungkin membayang-bayangkan saja apa yang di maksud penulis, apa tujuan penulis dan apa inti dari paragraf diatas tersebut. Tidak tau bagaimana cara untuk memulai bahkan tidak mengerti, seperti realita kehidupan yang selalu berkata : “namanya juga hidup, tuhan yang menentukan, kita yang jalanin dan orang lainlah yang mengomentarinya”
Tapi yang pasti saya tahu adalah
Hidup itu bukan untuk dibuang..
Bukan untuk disepelehkan..
Bukan untuk  dipermainkan..
Juga bukan untuk didiamkan tanpa aksi..
Tapi hidup itu, untuk memperjuangkan apa yang ingin kita “hidupkan” serta untuk mengobrak-abrik apa yang seharusnya kita perbaiki..
Apapun tujuannya hanya ada satu yang benar-benar terbaca yaitu “hidup untuk hidup”
Hidup dengan tujuan sekarang ataupun nanti setelah sangkakala menggema alam 


Beginilah alur cerita sesungguhnya :
Saat yang jujur dan yang dusta melebur menjadi satu menghempaskan harapan yang terlanjur membumbung hingga juntai-juntainya tak mampu lagi untuk dilukiskan, seperti saya yang dengan banyak hal tercecer oleh saya sendiri meskipun notabenenya adalah mencantumkan hal-hal yang nyentrik sebagai motivasi saya bukanlah pertanda bahwa saya luput dari kata kewalahan. Saya masihlah cengeng dan selalu menuntut sesuatu yang haruslah ada sesuai planning yang sampai detik ini dengan indahnya bertengger di hati saya. Anggap saja semua hal yang terjadi adalah nilai. Nilai untuk segala aksi yang kita pertunjukan yaitu kalau bagus ya syukur alhamdulillah sedangkan kalau jelek ya sudah diremedial aja.
(segampang itukah??)
Ya enggaklah, saya juga manusia yang toh punya sisi ingin menyudahi untuk melanjutkan hal yang sudah berhasil menghancurkan hidup saya. Saya juga sama seperti kalian yang membedakan hanyalah waktu yang dibutuhkan untuk bangkit. Pasti sebagian besar ada pemikiran dari kalian “kaya yang ga pernah sedih aja kamu kalo ngomong !!”
Kalau kalian berfikir seperti itu kalian salah besar, kata siapa saya ga pernah sedih bahkan mungkin ketika kalian melihat saya sedih, kalian akan berkomentar “sih ayu bisa sedih juga”
Memang kalian belum dan jangan sampai melihat saya sedih, karena yang kalian tahu adalah saya yang dengan gontainya mengumabar senyuman, tawaan atau bahkan planga-plongonya saya. Loh bukankah jenis takdir itu ada dua? Yah kan?
Jadi apa salahnya mengangkat kaki sebelum menginjak kawanan semut api yang sedang baris-berbaris membawa sebongkah makanan, apa ruginya juga membaca sebelum kemampuan otak menurun kala tua nanti. Baca  dan serap sarilah sebelum menjadi bodoh karena kaku itulah sebagian contohnya. Kalau begitu Mulailah untuk tidak ‘MEMATIKAN’ langkah menuju takdir indah masing-masing.. Termasuk saya sendiri!!


***
Terima kasih untuk yang datang lalu pergi dan terima kasih bagi yang sudah mengunjungi blog ini atau bahkan membacanya J
Allah menyukai orang-orang yang jujur, jadi marilah untuk tak menjadi salah satu dari sekian juta manusia yang munafik..

0 komentar:

Posting Komentar