Welcome To My Blog AYU YULISTIATI - See more at: http://www.Ayuyulistiati@blogspot.com - Ayu.yulistiati@yahoo.com - Terima Kasih Sudah Berkunjung di Blog Me ^_^

tugas bahasa indonesia

Posted by : PuppyMoon di 06.16

Nama : Ayu Yulistiati
NPM : 21212304
Kelas : 3EB11
Tugas : Softskill Bahasa Indonesia

Penalaran
Proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proporsisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proporsisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut dengan menalar.
Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak untuk mewujudkannya diperlukan simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argumen. Sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen.         
Definisi menurut beberapa para ahli
·        Menurut Keraf, penalaran adalah proses berfikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden menuju kepada suatu kesimpulan.
·        Menurut Bakry, penalaran adalah suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.
·        Menurut Suriasumantri, penalaran adalah suatu aktifitas berpikir dalam pengambuilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.

Ciri-ciri penalaran adalah sebagai berikut :
1.     Dilakukan dengan sadar
2.     Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui
3.     Bersifat sistematis
4.     Terarah dan bertujuan
5.     Mengahasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru
6.     Sadar tujuan
7.     Premis berupa pengalaman atau pengetahuan bahkan teori yang telah diperoleh
8.     Pola pemikiran tertentu
9.     Sifat empiris rasional

Penalaran terbagi menjadi 2 bagian yaitu
·        Penalaran Induktif yaitu proses penalaran untuk menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku untuk umum maupun suatu kesimpulan yang bersifat umum dan berdasarkan atas fakta-fakta khusus.
·        Penalaran Deduktif yaitu cara berpikir yang didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau keputusan lainnya yang berlaku umum untuk suatu hal atau gejala.

Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat diantara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat yang membentuk kalimat. Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut sebagai poporsisi tetapi kalimat-kalimat itu dijadikan proposisi apabila diubah bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.

Jenis-Jenis Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria yaitu berdasarkan :
1.     Berdasarkan bentuk, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Sedangkan majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
2.     Berdasarkan sifat, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan syarat apapun. Sedangkan kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu dalam hubungan subjek maupun predikat.
3.     Berdasarkan kualitas, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu positif adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antara predikat dan subjek. Sedangkan negatif adalah proposisi yang menyatakan bahwa antara subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.
4.     Berdasarkan kuantitas, dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek. Sedangkan khusus adalah predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjek.

Inferensi
Suatu proses penarikan konklusi dari satu atau lebih proposisi. Ada dua cara yang bisa ditempuh dalam inferensi, yaitu inferensi Induktif dan Inferensi deduktif.
Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola mendapat suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokkan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.
Jenis-jenis Inferensi terbagi menjadi dua bagian yaitu
·        Inferensi langsung adalah inferensi yang kesimpulannya ditarik dari hanya satu premis (proposisi yang digunakan untuk penarikan kesimpulan). Konklusi yang ditarik tidak boleh lebih luas dari premisnya.
·        Inferensi tidak langsung adalah inferensi yang kesimpulannya ditarik dari dua atau lebih premis. Proses akal budi membentuk sebuah proposisi baru atas dasar penggabungan proposisi lama.
  
Implikasi
Implikasi dalam manajemen dapat terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
·        Implikasi prosedural yang meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja serta formulasi kebijakan.
·        Implikasi kebijakan yang meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan serta perumusan tindakan.
Implikasi dalam logika dapat terbagi menjadi 2 bagian, yaitu
·        Implikasi logis dalam logika matematika
·        Kondisional material dalam falsafah logika
Jadi definisi dari implikasi dalam bahasa indonesia adalah keterlibatan atau keadaan terlibat.

Wujud Evidensi
Unsur yang paling penting dalam suatu tulisan argumentatif adalah Evidensi. Pada hakikatnya evidensi adalah semua fakta yang ada semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas dan sebagainya yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh dicampur dengan apa yang dikenal. Dengan pernyataan dan penegasan, pernyataan tidak berpengaruh apa-apa pada evidensi, ia hanya sekedar menegaskan apakah suatu fakta itu benar atau tidak. Fakta adalah sesuatu yang sesungguhnya terjadi atau sesuatu yang secara nyata.


Cara Menguji Data, Fakta dan Autoritas
Menguji sesuatu itu cukup penting bagi kehidupan seperti data, fakta dan autoritas. Dalam kehidupan sehari-hari kita menemukan banyak sekali informasi dari berbagai sumber. Ada beberapa yang hanya opini dan ada juga yang merupakan fakta. Ada juga informasi yang merupakan fakta atau yang sebenarnya terjadi ada juga informasi yang tidak jelas fakta atau hanya karangan belaka.

Cara menguji data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu, perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara  yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut :
1.     Observasi
2.     Kesaksian
3.     Autoritas
Cara menguji fakta
Untuk menetapkan apakah data  atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta. Sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.     Konsistensi
2.     Koherensi
Cara menguji autoritas
Seorang penulis yang objektif selalu menghindari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1.     Tidak mengandung prasangka
2.     Pengalaman dan pendidikan autoritasi
3.     Kemashuran dan prestise
4.     Koherensi dengan kemajuan


Daftar Pustaka

http://www.gunadarma.ac.id
http://studentsite.gunadarma.ac.id
http://www.baak.gunadarma.ac.id








0 komentar:

Posting Komentar